Diet yang tidak sehat
Konsumsi makanan tinggi lemak, makanan tinggi kolesterol, serta makanan tinggi gula dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami batu empedu.
Gangguan kolesterol
Kolesterol yang terlalu tinggi dalam darah dapat memicu terbentuknya batu empedu.
Sebaliknya, kadar kolesterol yang terlalu rendah dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk membubarkan kolesterol dan mempercepat pembentukan batu empedu.
Gejala Batu Empedu
Gejala Batu Empedu yang berkaitan dengan Nyeri di bagian atas perut atau pinggang:
- Nyeri tajam atau terbakar di daerah perut bagian atas, kadang-kadang dapat menyebar ke punggung atau bahu kanan
- Nyeri dapat terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung selama beberapa jam, biasanya setelah makan makanan berlemak atau berat
Gejala Batu Empedu yang berkaitan dengan Mual dan muntah:
- Rasa mual dan muntah yang tidak menyenangkan dan bisa berulang
- Terutama terjadi setelah makan makanan berlemak atau berat
Gejala Batu Empedu yang berkaitan dengan Kembung:
- Perut kembung atau merasa penuh
- Sensasi tidak nyaman di perut
Gejala Batu Empedu yang berkaitan dengan Sulit bernapas:
- Terkadang, batu empedu yang besar dapat menekan diafragma dan menyebabkan kesulitan bernapas
Gejala Batu Empedu yang berkaitan dengan Icterus (kulit dan mata berwarna kuning):
- Icterus adalah kondisi yang disebabkan oleh peningkatan kadar bilirubin dalam darah, yang dapat terjadi ketika batu empedu terjebak di saluran empedu dan menyebabkan penyumbatan
- Gejala lainnya dapat meliputi tinja berwarna terang, urine yang gelap, gatal-gatal di seluruh tubuh dan kelelahan yang berlebihan.
Diagnosis Batu Empedu
Diagnosis batu empedu dapat dibantu dengan beberapa jenis tes diagnostik, termasuk tes darah dan pencitraan seperti USG, CT scan, atau MRI.
Tes Darah
Tes darah dapat memberikan informasi tentang kondisi kesehatan secara keseluruhan dan dapat menunjukkan adanya tanda-tanda infeksi atau peradangan yang terkait dengan batu empedu.
Beberapa tes darah yang dapat dilakukan untuk mendukung diagnosis batu empedu meliputi:
Tes enzim hati
Jika batu empedu menyumbat saluran empedu, maka dapat menyebabkan peradangan pada hati atau kerusakan hati.
Tes enzim hati, seperti alanine aminotransferase (ALT) dan aspartate aminotransferase (AST), dapat membantu menentukan apakah ada kerusakan hati yang terjadi.
Tes bilirubin
Bilirubin adalah pigmen kuning yang dihasilkan oleh hati dan digunakan untuk membantu mencerna lemak.
Jika ada sumbatan pada saluran empedu, bilirubin dapat menumpuk di dalam darah, sehingga meningkatkan kadar bilirubin dalam darah.
Pencitraan
Pencitraan seperti USG, CT scan, atau MRI dapat membantu mengidentifikasi adanya batu empedu dan menentukan ukuran dan lokasi batu tersebut.
Beberapa jenis tes pencitraan yang dapat digunakan untuk diagnosis batu empedu meliputi:
USG (ultrasound)
USG adalah salah satu tes pencitraan yang paling umum digunakan untuk mengidentifikasi batu empedu.
Tes ini dapat membantu dokter melihat gambaran detail saluran empedu dan organ empedu untuk mencari tanda-tanda adanya batu.
CT scan
CT scan dapat memberikan gambaran yang lebih detail tentang saluran empedu dan organ empedu daripada USG.
Tes ini menggunakan sinar-X untuk membuat gambar yang lebih rinci dari organ dalam tubuh.
MRI
Tes MRI menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk membuat gambar organ dalam tubuh.
Tes ini dapat membantu mengidentifikasi adanya batu empedu dan menentukan ukuran dan lokasi batu tersebut.
Pada beberapa kasus, dokter mungkin juga memeriksa sampel empedu untuk mengetahui apakah ada infeksi atau tanda-tanda peradangan yang terkait dengan batu empedu.
Tes ini biasanya dilakukan melalui prosedur yang disebut kolesistokinetik sintigrafi, yang melibatkan injeksi zat radioaktif ke dalam tubuh dan kemudian dilakukan pemindaian untuk melihat bagaimana empedu bergerak melalui saluran empedu.