Keutamaan Membaca Al-Quran di Bulan Ramadhan
Membaca Al-Quran merupakan salah satu amalan yang sangat ditekankan pada bulan Ramadhan.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Quran), maka baginya satu kebaikan dan satu pahala, dan satu kebaikan dilipatkan menjadi sepuluh kebaikan yang serupa dengannya.
Aku tidak mengatakan: ‘Alif Lam Mim’ satu huruf, tetapi ‘Alif’ satu huruf, ‘lam’ satu huruf dan ‘mim’ satu huruf.” (HR. Tirmidzi)
Selain itu, Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa pahala membaca Al-Quran pada bulan Ramadhan dilipatgandakan.
Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 185 yang menyatakan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia.
Oleh karena itu, membaca Al-Quran pada bulan Ramadhan adalah amalan yang sangat dianjurkan.
Keutamaan Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan
Shalat Tarawih adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadhan.
Shalat Tarawih dilakukan setelah shalat Isya’ dan sebelum shalat witir.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa shalat di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Selain itu, Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa shalat Tarawih pada bulan Ramadhan adalah amalan yang sangat baik dan diberi pahala yang besar.
Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 183 yang menyatakan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang diwajibkan puasa bagi umat Islam.
Oleh karena itu, shalat Tarawih pada bulan Ramadhan merupakan amalan yang sangat dianjurkan dan dapat mendatangkan pahala yang besar.
Keutamaan Bulan Ramadhan dalam Hadis
Terdapat beberapa hadis yang menjelaskan keutamaan Bulan Ramadhan dan amalan-amalan yang dilakukan di dalamnya, di antaranya adalah sebagai berikut:
Keutamaan Puasa di Bulan Ramadhan
Hadis yang menjelaskan keutamaan puasa di bulan Ramadhan adalah sebagai berikut:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadis di atas, terlihat bahwa Allah SWT memberikan pahala yang besar bagi orang yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari-Nya.
Puasa di bulan Ramadhan adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan oleh Allah SWT dan dihargai dengan pahala yang besar.
Keutamaan Memberi Makan Orang yang Berpuasa di Bulan Ramadhan
Hadis yang menjelaskan keutamaan memberi makan orang yang berpuasa di bulan Ramadhan adalah sebagai berikut:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
Artinya: “Barangsiapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya akan mendapat pahala yang sama dengan orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut.” (HR. Tirmidzi)
Dari hadis di atas, terlihat bahwa Allah SWT sangat menyukai orang yang berbuat kebaikan kepada orang lain, khususnya di bulan Ramadhan.
Memberi makan kepada orang yang berpuasa adalah salah satu bentuk kebaikan yang sangat dihargai oleh Allah SWT.
Keutamaan Malam Lailatul Qadr di Bulan Ramadhan
Hadis yang menjelaskan keutamaan malam Lailatul Qadr di bulan Ramadhan adalah sebagai berikut:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Barangsiapa yang beribadah pada malam Lailatul Qadr karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah SWT, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadis di atas, terlihat bahwa malam Lailatul Qadr memiliki keutamaan yang sangat besar di antara malam-malam lainnya di bulan Ramadhan.
Allah SWT memberikan pahala yang sangat besar bagi orang yang beribadah di malam Lailatul Qadr karena iman dan mengharapkan pahala dari-Nya.
Selain hadis di atas, terdapat hadis lain yang menjelaskan keutamaan malam Lailatul Qadr, yaitu:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
Artinya: “Malam Lailatul Qadr lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang dilarang mendapatkan kebaikan pada malam tersebut, maka ia benar-benar dilarang.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadis di atas, terlihat bahwa malam Lailatul Qadr memiliki keutamaan yang sangat besar, bahkan lebih besar dari seribu bulan.